HOME

Selasa, 31 Mei 2011

BERTUMBUH MENUJU KEDEWASAAN ROHANI

Yohanes 15 : 1 – 8, Mazmur 92 : 13 – 16

Pdp. F. Heryanto, SE, MA

Injil Yohanes 15 : 1 – 8
Bertumbuh"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Ayat ini mengungkapkan perumpamaan yang Tuhan Yesus sampaikan tentang pokok anggur yang benar. Tuhan Yesus adalah pokok anggur yang benar, Allah Bapa adalah pengusahanya dan murid-muridNya adalah ranting-rantingnya. Yesus menyampaikan bahwa untuk dapat menghasilkan buah setiap ranting harus menempel pada pokok anggur dan tanpa itu tidak mungkin ranting tersebut menghasilkan buah.
Setiap orang percaya seharusnya menghasilkan buah dalam kehidupannya sehingga memberikan dampak bagi orang-orang di sekitarnya termasuk di dalam keluarga. Namun seringkali orang-orang sekitar kita bahkan keluarga kita tidak merasakan dampak dari terang Tuhan dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Sebagai orang Kristen seharusnya kita menyadari bahwa kita telah dibebaskan dari ikatan kuasa dosa (Yohanes 15 : 3) tetapi itu belum cukup karena untuk berbuah lebih banyak maka kita harus dibersihkan oleh Firman Tuhan setiap saat selama kita masih hidup di dunia. Tuhan telah memberikan kepada kita RohNya yang luar biasa untuk membantu kita hidup menurut jalan yang dikehendaki Tuhan.
Dalam 2 Petrus 1 : 3 mengatakan “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.” Ayat ini menyatakan bahwa kuasa IlahiNya sudah diberikan bagi orang percaya untuk hidup saleh menurut FirmanNya. Tetapi yang menjadi suatu hambatan terbesar bagi anak-anak Tuhan menjadi berkat bagi sekitarnya adalah MEREKA TIDAK MAU DIBENTUK OLEH TANGAN TUHAN. Karena mereka takut mengalami lembah penderitaan padahal tangan Tuhan tidak pernah lepas menopang setiap anak-anakNya yang rela dibentuk lebih lagi agar kemuliaan Tuhan semakin memancar dalam kehidupan mereka. Inilah kerinduan Allah bagi setiap orang percaya supaya nama Yesus dinyatakan.
Perumpamaan pokok anggur yang benar menunjuk kepada kita tentang kedewasaan rohani yang harus dimiliki setiap anak-anak Tuhan. Menjadi dewasa rohani berarti :
1.      Makan makanan yang keras bukan lagi susu (Ibrani 5 : 11 – 14)
Susu adalah makanan yang langsung ditelan tanpa dikunyah lagi dan Firman Tuhan yang ingin didengar pun adalah Firman yang dangkal tanpa perlu direnungkan tetapi makanan keras harus dikunyah terus menerus sehingga dapat dimengerti lebih dalam lagi.
2. Jangan ada sikap manja rohani
Seorang bayi rohani hanya mau diperhatikan dan hanya mau dilayani oleh orang lain. Sikap manja ini yang menghambat kita menghasilkan buah bagi kerajaaan Sorga tetapi seorang yang telah dewasa akan menunjukkan perbuatan yang tidak lagi memikirkan kepentingan dirinya bahkan rela memberikan yang terbaik bagi orang lain dan Tuhan.
3. Bersukacita selalu dalam segala keadaan
Seorang yang dewasa rohani akan selalu bersukacita baik di dalam kesukaran maupun saat menerima berkat. Jangan kita hanya mau menerima yang baik saja dari Tuhan sedangkan yang buruk tidak mau kita terima (Ayub 2 : 10).
4. Komitmen pada gereja lokal (Mazmur 92 : 13 – 16)
Seorang yang dewasa rohani adalah seorang yang berkomitmen pada gereja lokal dan  bukan hanya cuma menjadi pengunjung. Berkomitmen berarti ikut memikirkan apa yang  terjadi di gereja lokal, apa yang menjadi kebutuhan gereja dan juga memikirkan pertumbuhan gereja tersebut. Mau memikul tanggung jawab atas pekerjaan Tuhan tanpa memikirkan imbalannya.
5. Miliki motivasi memuji Tuhan yang lahir dari dalam hidup kita
Memuji Tuhan adalah suatu kebutuhan orang percaya yang telah dewasa rohani dan mari kita memuji Tuhan bukan hanya pada saat kebaktian tetapi dalam setiap saat dalam hidup kita.

Mari umat Tuhan kita jangan berhenti bertumbuh dan teruslah maju menuju kedewasaan rohani yang Tuhan inginkan. Jangan hanya cukup menjadi bayi rohani (jemaat biasa) saja tetapi semakin bertumbuh menjadi dewasa di dalam pengenalan akan Tuhan (murid Kristus – pelayan Kristus hingga mempelai Kristus). Renungkan Firman Tuhan siang dan malam dan perbuatlah itu maka Tuhan akan menunjukkan kuasaNya yang luar biasa itu.

Tidak ada kedewasaan Rohani yang  instan, semua harus melalui proses karena itu jangan lari dari proses Tuhan yang sedang membentukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar