Kategori : Pergumulan |
Share |
Seorang wanita tua kehilangan suaminya yang meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anaknya yang tunggal tewas akibat kecelakaan. Ia telah merasa kehilangan segalanya. Tidak bisa tidur, tidak bisa makan, tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Sampai suatu sore dalam cuaca dingin di luar, seekor anak kucing mengikutinya pulang. Sejenak wanita itu merasa kasihan, lalu memutuskan membiarkan anak kucing tersebut masuk ke rumah, memberikan susu, dan anak kucing itu minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kaki wanita itu, dan untuk pertama kalinya ia tersenyum. Sesaat kemudian ia berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuatnya tersenyum, mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatnya bahagia. Maka di kemudian hari ia membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari ia mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Benar! hal itu ternyata membuatnya bahagia, tatkala melihat orang lain bahagia. Ia telah menemukan kebahagian dengan memberi. Saat ini Anda mungkin sedang dilingkupi oleh penderitaan. Pikiran untuk mencoba menolong orang lain kelihatannya tidak mungkin. Meskipun demikian, pada titik tertentu dalam menjalani penderitaan itu, Anda akan menerima penghiburan dari Allah, saat Anda siap untuk menghibur orang lain. Kenyataannya menjangkau orang lain menjadi bagian yang penting dari proses penyembuhan emosi Anda sendiri. Sekarang, mulailah mencari seseorang yang terluka dan berbeban berat. Datangilah dan bagikan hidup Anda dengan dia. Bersikaplah untuk empati. Percayalah bahwa tindakan yang sederhana ini akan membuat penderitaan kita menjadi tidak berarti. Mengapa? karena kita akan memperoleh kebahagiaan saat melihat mereka berbahagia. |
Sumber : Cakrawala (02-10-2008) View(795) |
Kamis, 02 Juni 2011
Kebahagiaan di Balik Badai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar