Kategori : Karakter |
Share5 |
Benar sekali pendapat yang mengatakan jika pria itu ibarat lebah dan wanita itu ibarat bunga. Keduanya adalah makhluk hidup yang saling menolong lewat hubungan keduanya. Bunga memberikan lebah madu, dan lebah membantu penyerbukan bunga. Lebah yang baik dan pintar, pasti tahu kapan bunga akan mekar dan ia akan menghinggapi bunga tersebut untuk kemudian mendapat madu manis dari bunga tersebut, yaitu madu yang terbaik (hanya didapat jika bunga telah mekar dengan sempurna). Hal yang sama terjadi pada bunga, bunga tersebut hanya akan memberikan yang terbaik pada lebah jika ia sudah benar-benar mekar. Alasannya, bunga yang telah mencapai kemekaran sempurna akan menjadi tempat terindah bagi lebah dan ia memberikan madu terbaik pula bagi lebah sehingga membuat lebah itu akan bertahan dan kembali kepada bunga itu. Keadaan sebaliknya akan terjadi jika seekor lebah terlalu tergesah-gesah menghinggapi dan berusaha mendapatkan madu dari bunga yang sebetulnya belum siap, akibatnya apa yang didapat keduanya tidak maksimal (keduanya tidak mendapatkan hasil terbaik), bagi lebah maupun bagi bunga. Sehingga yang terjadi kemudian, lebah terpaksa akan berusaha mencari bunga lain untuk dihinggapi karena ia belum mendapat madu yang manis dari bunga yang sebelumnya. Begitu pula bunga yang ditinggalkan lebah tersebut, hanya bisa menjadi tempat persinggahan bagi lebah tersebut dan akhirnya harus menunggu hingga ia benar-benar mekar. Cerita diatas sebenarnya menggambarkan dan mengajarkan bagaimana seharusnya dasar suatu hubungan relasi (alias pasangan / tunangan / pernikahan) antara seorang pria dan wanita dibangun. Jadi jika Anda pria, Anda bisa menaruh posisi diri Anda sebagai lebah sedangkan wanita sebagai bunga. Jika Anda ingin mendapat suatu hubungan yang terbaik dengan seorang pria / wanita, maka cobalah untuk memahami cerita diatas. Lebah yang baik dan pintar itu adalah sifat yang sabar, bijak dan tahu bagaimana membedakan sesuatu yang baik atau buruk baginya terutama dalam hal mengambil keputusan. Sedangkan bunga yang mekar itu adalah sifat yang dewasa, serta bertanggungjawab. Jadi baik sebagai seorang pria atau wanita, kita perlu menunggu waktu yang tepat untuk mencari (bagi pria) dan menerima (bagi wanita) dengan memperhatikan keadaan kita sendiri dan keadaan orang yang akan kita dekati, dalam arti kata kita jadikan pasangan. Segala sesuatu akan menjadi berhasil dan maksimal jika ia dilakukan tepat pada waktunya, begitu pula dalam hal berpasangan. Tapi jika seorang pria atau wanita tidak bijak dalam mengambil keputusan penting tersebut, maka yang terjadi hanyalah penyesalan di kemudian hari karena apa yang terjadi pada pasangan tersebut tidak sesuai yang mereka harapkan. Tidak ada yang bisa dilakukan selain belajar dari pengalaman. Semoga tulisan ini menjadikan kita lebih bijak dalam memilih dan memutuskan setiap keputusan-keputusan dalam hidup kita, baik dalam hal berpasangan, pekerjaan, maupun keputusan-keputusan lain dalam keseharian kita. Jadilah pria yang sejati, jadilah wanita yang bijak! |
Sumber : HTcom View(2906) |
Kamis, 02 Juni 2011
Lebah dan Bunga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar