Kategori : Karakter |
Share |
Selasa, 11pm, cuaca tampak tak bersahabat,beberapa kali aku lihat kilatan2 cahaya di langit..aku akan beranjak dari kursiku untuk mengambil secangkir kopi hangat yang akan membantuku terjaga semalaman..tiba2 aku mendengar ada seseorang yg mengetuk pintu rumahku. aku bertanya2? siapa ya..m..ketukan itu makin lama makin hilang dan terdengar sangat lemah. aku lupakan mengenai kopiku, aku buka pintu dan..oh ternyata seorang sahabat yang sering ngobrol denganku hampir tiap malam. Seorang yg aku sayangi dan sangat aku peduli atas hidupnya. raut wajahnya tampak lemah dan penuh keputusasaan, air mata yang terus menerus menghiasi wajahnya.kulihat di pergelangan tangannya tampak beberapa luka yang cukup besar..”Dian, kamu kenapa? Ayo masuk..”aku mencoba meraih tangannya.tapi dengan cepat dia menepis dan menjawab dengan terbata2..”ga..ga usah..!! aku kesini cuma mau ngucapin selamat tinggal sama kamu..Sorry..aku sebenernya ga mau kamu melihat aku nangis kaya gini…maaf..aku ga papa kok..aku ga papa”..”Dian,dengan keadaamu seperti ini kamu masih ngomong kamu tu ga pa pa??”..dia tetap berusaha kelihatan tegar didepanku, “aku ga papa”…BUT I KNOW IT`S A LIE..!!!.. Aku raih kedua tangannya, aku dekap dia, aku peluk dia seerat mungkin…dan kudengar tangisan yang tadinya tertahan berubah menjadi sebuah tangisan yang penuh rasa pahit yang sangat dalam..dan kudengar lirih dia masih berusaha berkata “aku ga pa pa”..BUT I Know IT`S A LIE…saat itu aku bisikan “Dian, aku berjanji ma kamu, ini malam kamu yang terakhir buat kamu rasain seperti ini…”. Kurasakan dia semakin erat memelukku..dengan sesekali kudengar teriakan kepahitan yang sangat memilukan..dan sambil menangis dia berkata “ Aku Benci!!!! Aku benci…ma Papa…Aku benci Mama!!!...mereka salalu bilang, ini hanya sebuah fase yang harus kamu lewatii..kamu bakalan ga pa pa!!!..tapi…ini kenyataanya!!!..kenapa meraka harus seperti ini!!!..” aku rasakan kemarahan yang bercampur dengan tangisan, membuatku terus mendekap dia..”Mereka nyalahin aku atas pa yang terjadi!!!!....Aku capeee.!!! Aku benci…hampir tiap malam aku sendiri…aku mendingan mati, aku cape..ngapain aku hidup…mereka ga ngerti aku..Aku benci…!!!!!”..”Fer,napa si kamu selalu…menghalangi aku untuk aku mengakhiri semua yang aku rasain ini.!!! Kenapa…??”..”Fer..jangan pernah halangi aku lagi..lebih baik aku mati…!!!”.. Aku hanya bisa terdiam seraya memeluk dia dengan penuh kasih sayang…hampir selama 20 menit dia terus menangis dan menangis di pelukanku..dengan pelan aku mulai mencoba mengatakan sesuatu dengan perlahan padanya..sebuah kata dari dalam hatiku “Dian..malam ini akan menjadi malam terakhir kamu rasain kaya gini, ini malam terakhir buat kamu ngrasa sendiri, ngrasa ga ada orang yg dukung kamu…aku ada bersamamu, aku janji”..aku diam sejenak “Dian, aku mau liat mataku sekarang…”..aku lihat sepasang mata berkaca2 yang tanpa pengharapan.. ”Dian, aku mau kamu lihat mataku bener2…aku Cuma mau pastiin ke kamu kalo kamu tahu bahwa aku akan berada dimanapun kamu mau aku ada… Dian, aku akan selalu memegang kamu..dan aku ga akan pernah melepaskan tanganku darimu, aku akan jadi apapun yang kamu butuhkan…Aku mau ini akan jadi malam terakhir kamu jauh dariku, okay?” Aku tersenyum..dan kulihat sebuah senyuman yang sudah lama aku ingin lihat muncul di wajahnya..sebuah senyuman yang sangat manis…=)….”Dian, I won`t let you say goodbye…I`ll be your reason why..”…dan kupeluk erat Dian….”I love you”… Based on a skillet’s song : The Last Night Dian : me & you Ferdi : God |
Sumber : Ferdianto View(338) |
Kamis, 02 Juni 2011
Malam Terakhir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar