HOME

Jumat, 03 Juni 2011

Rahasia Untuk Berbuah Lebat


rahasia-untuk-berbuah-lebatBukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. ” Yohanes 15:16
Setiap manusia yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadinya merupakan hasil dari kasih karunia Tuhan (Yoh 3:16). Tuhanlah yang memilih setiap hidup kita semua. Dia yang memanggil kita dan memberikan kasih karuniaNya agar kita dapat mengenalNya sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak berhenti pada titik bahwa kita disebut sebagai umat Kristiani atau pengikut Kristus, tetapi Tuhan telah menetapkan suatu tugas bagi kita yang telah menerima Dia (Yoh 15:16). Dia meminta kita untuk pergi menjadi saksiNya dan menghasilkan buah kekekalan dalam hidup kita.
Buah yang dimaksud bisa berbicara mengenai buah pertobatan baik dalam hidup kita pribadi maupun hidup orang lain, buah roh (Gal 5:22-23) dan buah pelayanan baik dalam bidang pekerjaan sekuler (market place) maupun yang terpanggil secara penuh waktu di pelayanan pastoral.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bagaikan sebuah pohon yang buahnya dapat dinikmati banyak orang, maka buah yang muncul dari kehidupan umat Tuhan akan dapat dinikmati oleh banyak orang dan menjadi berkat bagi mereka semua. Semakin lebat buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon, maka semakin banyak orang yang dapat menikmati buah tersebut.
Tetapi jika sebuah pohon tidak mengeluarkan buahnya, maka pohon itu akan hidup dengan percuma, sebagaimana disebutkan dalam perumpaan yang Tuhan sampaikan dalam Lukas 13:6-9.
Oleh karena itu menghasilkan buah adalah kewajiban bagi setiap umat Tuhan, agar hidup kita semua dapat berguna bagi orang lain sesuai dengan kehendak Bapa di Sorga.
Berikut rahasia agar kita dapat menghasilkan buah yang lebat bagi Kerajaan Sorga:
1. Tinggal di dalam Tuhan
*courtesy of PelitaHidup.com
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. ” Yoh 15:4
Pembacaan Firman Tuhan, doa harian, saat teduh, ibadah/persekutuan, pendalaman Alkitab, komunitas sel/selgrup, doa puasa dan masih banyak cara lagi yang dapat membuat kita tetap tinggal di dalam Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika kita mulai meninggalkan aktivitas-aktivitas tersebut di atas, atau bahkan kita tidak pernah melakukannya, dapat dipastikan bahwa kita tidak akan pernah dapat berbuah-buah dalam kehidupan kita. Oleh karena itu janganlah heran jika banyak sekali umat Tuhan yang masih jatuh bangun di dalam Tuhan dan tidak merasakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan rohani mereka walaupun sudah bertahun-tahun mengikut Yesus.
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. ” Yoh 15:2
Tentu saja ada konsekuensi bagi ranting maupun pohon yang tidak pernah menghasilkan buah. Yang berbuahpun akan selalu dibersihkan agar dapat menghasilkan lebih banyak lagi buah.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kehidupan kita merupakan suatu proses menuju kepada kesempurnaan. Setiap hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan akan dipangkas melalui keadaan ataupun kondisi yang Tuhan ijinkan bagi kita. Ketika kita melewati suatu masalah, hati kita akan senantiasa dibersihkan agar dapat muncul karakter Yesus dalam kehidupan kita.
.
2. Meresponi setiap Firman Tuhan dan Bertekun di dalam FirmanNya
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Luk 8:15
Lukas 8:4-15 berbicara mengenai perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan benihnya. Benihnya jatuh di empat macam tanah. Dan hanya di tanah yang baik saja benih itu dapat tumbuh dan bahkan berbuah hingga seratus kali lipat.
Benih berbicara mengenai Firman Tuhan, sedangkan tanah berbicara mengenai sikap hati kita dalam menerima atau merespon terhadap Firman Tuhan yang kita dengar.
Tanah yang baik merupakan sikap hati yang mendengar, menyimpan dalam hati, menyambut dan mengerti Firman Tuhan yang diterimanya. Tidak hanya itu, Firman yang telah diterima juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus, dalam berbagai macam keadaan (baik maupun buruk). Dengan begitu maka kehidupan kita akan mengeluarkan buah yang dapat dinikmati oleh banyak orang.
.
Beberapa halangan untuk dapat bertumbuh dan berbuah:

  1. Tidak mau dibersihkan sehingga dapat berbuah. Hati yang tidak rela dibersihkan melalui masalah maupun pencobaan yang datang, lewat orang-orang yang mungkin menyakiti hati kita dan membuat kita kecewa.
  2. Pekerjaan iblis yang senantiasa menghalang-halangi umat Tuhan agar dapat mengerti Firman Tuhan. Setiap Firman yang didengar umatNya akan dicuri oleh iblis, sehingga umat Tuhan akan lupa kepada Firman yang telah didengarnya.
  3. Tidak mau berakar di dalam Tuhan, sehingga ketika pencobaan datang, maka dengan mudah umat Tuhan akan melupakan kuasa Tuhan yang mampu menolong mereka.
  4. Kekuatiran akan apa yang akan terjadi. Hal ini disebabkan karena kurang percaya kepada kuasa Tuhan yang sanggup mengubahkan segala sesuatu. Keadaan dunia lebih mempengaruhi kehidupan mereka dibandingkan dengan kuasa Tuhan.
  5. Kekayaan dan kenikmatan hidup akan membuat umat Tuhan lupa kepada Dia yang telah mempercayakan kelebihan materi kepada mereka. Hal ini membuat mata rohani mereka membuta dan tidak lagi dapat melihat cahaya kemuliaan Tuhan.
.
.

Buah yang telah dihasilkan oleh sebuah pohon tidak dapat dinikmati oleh pohon itu sendiri, melainkan buah itu akan dinikmati oleh orang lain dan berguna untuk memberikan kehidupan, kesehatan, kekuatan, nutrisi dan kesegaran bagi setiap orang yang menikmatinya. Hidup yang kita jalani bukan sekedar hidup untuk mencari nafkah bagi diri kita sendiri atau bahkan keluarga kita sendiri. Tetapi Tuhan telah menetapkan tujuan bagi masing-masing pribadi kita, supaya hidup kita menjadi kesaksian dan menghasilkan buah. Dengan demikian kehidupan kita akan menjadi persembahan dan korban yang harum di hadapanNya (Ef 5:2).
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. ” Ibr 12:11
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Fil 1:21-22b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar