Tiket penerbangan pesawat Pekanbaru - Jakarta pukul 18.05 sudah dibooking atas nama seseorang, yang hanya terlambat 20 menit untuk check-in di Bandara Sulta Syarif Kasim II, Dan tiket itu pun dibatalkan pihak maskapai penerbangan. Padahal orang tersebut sudah menjelaskan alasan keterlambatannya dan memohon agar bisa dimaklumi. Namun, ternyata pintu pesawat sudah ditutup. Sesuai dengan ketentuan, kita harus check-in 30 Menit sebelum pesawat tinggal landas. Tentu saja ini membuat orang itu kecewa dan marah. Ia minta kompensasi atas pembatalan keberangkatannya karena semua rencana yg telah ia susun gagal. Hal itu menunjukkan bahwa ia memang tidak siap utnuk menghadapi resiko keterlambatan.
Kehidupan pun seringkali seperti itu. Terlambat sedikit saja membuat segala rencana yg telah kita susun menjadi berantakan. Kita kesal dan marah, Kita minta dimengerti tanpa menyadari kesalahan kita. Kita ingin Tuhan mengerti dan memohon pada Tuhan bahwa kita mau bertobat setelah ini dan itu. Dan ketika semua itu sudah terlambat kita marah, protes dan memohon agar Tuhan memberikan kita kesempatan lagi. memang selama kita hidup, kesempatan itu masih ada. Bahkan ada ungkapan "tidak ada kata terlambat". Ya selama masih ada waktu dan kesempatan untuk memperbaiki segalanya janganlah kita menyia-nyiakannya. Selama hidupnya, orang kaya dalam perumpamaan Yesus hari ini memiliki waktu untuk mengatur hidupnya agar berkenan dihadapan-Nya. Bahkan ia punya banyak waktu untuk mengajak saudara-saudarannya untuk bertobat. Tapi, faktanya ia tidak menggunakan kesempatan itu. Ia baru menyadari ketiak sudah ada di alam maut. Dan tentu saja, itu sudah TERLAMBAT.
Bagaimana dengan setiap kita ? Sudahkah kita mempersiapkan diri sebelum kita terlambat ? Dalam perjalanan hidup kita, akan ada banyak rintangan dan halangan yang membuat kita terlambat. Tapi, jangan sampai saat semua sudah terlambat, maka baru kita memohon kepada Tuhan karena ingin memperbaiki segalanya. Waktu hidup kita adalah kesempatan kita!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar