Hidup manusia senantiasa penuh dengan pencobaan. Melalui pencobaan-pencobaan itulah iman kita sebagai umat Tuhan diuji. Ketika kita sanggup melalui pencobaan tersebut maka tingkat iman kita akan semakin dekat kepada kesempurnaan. Pertumbuhan rohani kita akan semakin nyata dan menuju kepada kedewasaan secara rohani.
Banyak sekali tokoh-tokoh dalam Alkitab yang menjalani ujian-ujian iman. Dari kisah di perjanjian lama, kita dapat belajar ujian iman yang dialami oleh Yusuf. Selama hidupnya Yusuf mengalami berbagai macam ujian yang membawa dia kepada tingkat yang lebih tinggi lagi ketika dia berhasil melaluinya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Berikut ujian-ujian iman yang dilalui oleh Yusuf:
- Jubah maha indah ditanggalkan oleh kakak-kakaknya (Kej 37:23)
- Dilempar ke dalam sumur kosong (Kej 37:24)
- Dijual sebagai seorang budak (Kej 37:28)
- Difitnah oleh isteri Potifar (Kej 39:11-18)
- Ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara (Kej 39:20)
- Dilupakan oleh kepala juru minuman yang telah diartikan mimpinya (Kej 40:23)
Yusuf melalui masa-masa ujiannya selama kurang lebih 13 tahun sejak dari mimpinya sampai kepada pengangkatan dirinya sebagai penguasa Mesir nomor dua setelah Firaun. Setelah melalui 7 tahun masa kelimpahan di Mesir dan memasuki 7 tahun masa kelaparan, barulah dia bertemu kembali dengan kakak-kakaknya dan mimpinya-pun digenapi pada saat itu juga.
Yusuf menjadi seseorang yang sangat matang setelah bertahun-tahun melalui ujian demi ujian. Setiap ujian dijalaninya dengan ketekunan, tekun melakukan Firman Tuhan. Itulah kekuatan yang membawa Yusuf kepada kesempurnaan iman dan kedewasaan secara rohani. Ketika dia lulus dalam satu ujian iman, maka tingkat kerohaniannya bertambah. Ujian demi ujian yang dilalui membuat Yusuf semakin dekat kepada Tuhan dan Tuhanpun memberikan kepercayaan yang lebih besar lagi setiap kali Yusuf lulus dalam ujian imannya.
Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, juga mengalami ujian-ujian yang sama. Tuhan ingin membawa umatNya kepada kesempurnaan. Perlu diingat bahwa semakin tinggi tingkat kerohanian seseorang, maka semakin berat ujian yang akan dihadapinya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Seorang anak SMP akan menjalani ujian yang lebih berat dibanding dengan tingkat SD. Seorang anak SMU akan menjalani ujian yang lebih berat lagi dibanding dengan tingkat SMP. Pada saat kuliahpun ujiannya akan jauh lebih berat dibanding saat masih SMU. Ujian-ujian yang dialami juga akan memberikan tekanan yang semakin berat dan keadaan yang tidak nyaman bagi setiap pesertanya. Tetapi ketika lulus dari ujian tersebut, maka setiap siswa akan merasakan sukacita dan kelepasan yang luar biasa. Dan mereka akan naik kepada tingkat yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Setiap masalah dan pencobaan yang datang ke dalam hidup kita bukanlah terjadi begitu saja. Semuanya datang dengan seijin Tuhan. Dan Tuhan ingin membawa kita langkah demi langkah menuju kepada kesempurnaan hidup.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. ” Ibr 12:1-2
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” Ef 4:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar