“Sekalipun
pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon
zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan
makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi
dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria
di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia
membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di
bukit-bukitku.” Habakuk 3:17-19
Habakuk hidup pada jaman dimana bangsa Israel ditindas oleh musuh-musuhnya. Bukan hal yang mudah baginya untuk dapat terus mempertahankan imannya. Masa-masa yang sukar dimana musuh senantiasa menindas, membuat semua aspek kehidupannya terpengaruh. Ladang yang biasanya menjadi tempat yang mendatangkan penghasilan dan merupakan tempat tumpuan bagi penghidupannya tidak lagi membuahkan hasil. Ternak yang menjadi harta kekayaannya terhalau dari kurungannya. Tidak ada lagi simpanan baginya. Sedangkan dia mempunyai kebutuhan yang harus terus dipenuhi.
Bukankah hal-hal ini juga yang banyak dialami oleh umat Tuhan? Keadaan krisis global yang sedang terjadi belakangan ini menimbulkan dampak yang sangat besar. Begitu banyak terjadi pengurangan tenaga kerja di seluruh bagian dunia ini. Tidak terkecuali di Indonesia, makin banyak pengangguran terjadi dimana-mana. Pekerjaan atau bisnis yang masih berjalan-pun tidak menjadi semakin mudah. Semakin banyak tekanan dalam kehidupan kita. Tetapi apakah kita menyerah dengan keadaan seperti itu?
Mari kita belajar dari nabi Habakuk, bagaimana dia mendapatkan kekuatan dia masa-masa yang sukar.
*courtesy of PelitaHidup.com
Berikut 3 kunci mendapatkan kekuatan di masa sukar :
“Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.” Maz 68:4
Ketiga point di atas akan memberikan kita kekuatan yang luar biasa
dalam menghadapi masa-masa yang sukar saat ini. Kita akan melihat
pertolongan Tuhan dalam perjalanan hidup kita.
“Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2
*courtesy of PelitaHidup.com
“Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.“ Hab 3:19b
Habakuk hidup pada jaman dimana bangsa Israel ditindas oleh musuh-musuhnya. Bukan hal yang mudah baginya untuk dapat terus mempertahankan imannya. Masa-masa yang sukar dimana musuh senantiasa menindas, membuat semua aspek kehidupannya terpengaruh. Ladang yang biasanya menjadi tempat yang mendatangkan penghasilan dan merupakan tempat tumpuan bagi penghidupannya tidak lagi membuahkan hasil. Ternak yang menjadi harta kekayaannya terhalau dari kurungannya. Tidak ada lagi simpanan baginya. Sedangkan dia mempunyai kebutuhan yang harus terus dipenuhi.
Bukankah hal-hal ini juga yang banyak dialami oleh umat Tuhan? Keadaan krisis global yang sedang terjadi belakangan ini menimbulkan dampak yang sangat besar. Begitu banyak terjadi pengurangan tenaga kerja di seluruh bagian dunia ini. Tidak terkecuali di Indonesia, makin banyak pengangguran terjadi dimana-mana. Pekerjaan atau bisnis yang masih berjalan-pun tidak menjadi semakin mudah. Semakin banyak tekanan dalam kehidupan kita. Tetapi apakah kita menyerah dengan keadaan seperti itu?
Mari kita belajar dari nabi Habakuk, bagaimana dia mendapatkan kekuatan dia masa-masa yang sukar.
*courtesy of PelitaHidup.com
Berikut 3 kunci mendapatkan kekuatan di masa sukar :
1. Bersorak-sorak di dalam Tuhan (Hab 3:18a)
Ketika bangsa Israel selesai mengelilingi
kota Yerikho pada hari ke tujuh, mereka bersorak-sorai. Setelah itu
kita melihat bahwa tembok Yerikho diruntuhkan.
Tembok sebesar tembok Yerikho dapat diruntuhkan dengan kuasa dari sorak sorai. Demikian juga masalah seberat apapun yang kita hadapi, ketika kita bersorak-sorai bagi Tuhan, maka masalah itupun dapat diruntuhkan. Bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! (Ef 5:19)
Tembok sebesar tembok Yerikho dapat diruntuhkan dengan kuasa dari sorak sorai. Demikian juga masalah seberat apapun yang kita hadapi, ketika kita bersorak-sorai bagi Tuhan, maka masalah itupun dapat diruntuhkan. Bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! (Ef 5:19)
2. Beria-ria di dalam Allah (Hab 3:18b)
“Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang
kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu
dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” 1Pet 4:12-13
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa
penderitaan adalah bagian dari proses hidup kita, dan kita akan menerima
bagian yang telah Tuhan sediakan bagi kita, jika kita bertahan sampai
pada akhirnya. Oleh karena itu Rasul Paulus menasehatkan agar kita
bersukacita di dalam apapun yang kita alami, supaya kita bisa terus
bertahan sampai pada akhirnya.
“Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.” Maz 68:4
3. Berharap kepada Tuhan (Hab 3:19a)
“TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.” Maz 28:7a
Tempatkan harapan kita kepada Tuhan,
jadikan Tuhan kekuatan hidup kita. Ketika kita menghadapai suatu
masalah, janganlah kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.
Gantungkan harapan kita kepada Tuhan. Serahkan apa yang menjadi masalah
kita kepada Tuhan. Minta kekuatan dariNya, maka Dia akan memberikan
kekuatan sehingga kita sanggup melalui setiap problema.
“Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi
kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia
akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat
menanggungnya.” 1 Kor 10:13
“Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2
*courtesy of PelitaHidup.com
“Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.“ Hab 3:19b
Riva Sinjal adalah penulis & pemilik Pelita Hidup. Beliau sudah aktif menulis renungan sejak tahun 1998. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar