“Berilah
dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang
digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.
Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38
Dengan
semakin naiknya harga kebutuhan pokok di pasaran, maka manusia semakin
mengatur keuangan dengan sebaik mungkin. Pengeluaran-pengeluaran yang
dirasa tidak terlalu penting, dipangkas. Sebisa mungkin mereka tidak
melakukan pemborosan dengan hal-hal yang tidak penting. Prinsip memberi
menjadi suatu hal yang dilupakan bagi banyak orang. Mereka berpikir
bahwa untuk kebutuhan sendiri saja sudah pas-pasan, bagaimana jika
mereka harus membantu orang lain juga.
Sebagai
umat Tuhan kita harus mengerti prinsip yang Tuhan ajarkan kepada kita.
Jalannya Tuhan tidak bisa dibatasi dengan akal dan logika kita. Logika
mengatakan bahwa dua tambah dua sama dengan empat, tetapi Tuhan justru
mengadakan mujizat dengan memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 buah
roti dan 2 ekor ikan. Bahkan masih ada sisa sebanyak 12 bakul (Mrk
6:34-44).
Mari kita melihat bagaimana caranya agar mujizat dapat terjadi dalam kehidupan kita :
1. Mengucap syukur dengan apa yang kita miliki
“Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat” Mrk 6:41
Tuhan
sendiri mengucap syukur atas apa yang ada pada saat itu. Dia tidak
melihat keterbatasan yang mereka miliki saat itu. Mereka membutuhkan
jauh lebih banyak dibanding hanya 5 roti dan 2 ikan. Tetapi Dia Allah
yang Maha Kuasa. Dia sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Apapun
yang kita miliki saat ini, biarlah kita mengucap syukur di dalamnya.
Mungkin penghasilan kita tidak seberapa. Mungkin harta kekayaan yang
kita miliki tidak ada artinya dibanding dengan orang lain. Atau bahkan
kita dalam keadaan yang selalu berkekurangan. Marilah kita belajar
mengucap syukur dalam segala keadaan kita. Mengucap syukur merupakan
kunci menuju pintu berkat kelimpahan.
2. Belajar memberi
“Berilah maka kamu akan diberi….” Luk 6:38
Prinsip
memberi harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Jika kita rindu
diberkati oleh Tuhan, kita harus belajar untuk memberi. Firman Tuhan
dengan jelas mengatakan bahwa ketika kita belajar untuk memberi, maka di
saat itulah kita akan menerima berkat dari Tuhan.
Belajar
menyisihkan sedikit dari apa yang kita miliki. Walaupun keuangan kita
mungkin sudah tidak mungkin lagi untuk memberi, kita tetap harus belajar
untuk memberi. Belajar mengembalikan perpuluhan dari penghasilan kita,
belajar memberi bagi mereka yang membutuhkan, kita akan melihat
pintu-pintu berkat akan dibukakan bagi kita. Bahkan Tuhan mengatakan, “Ujilah
Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu
tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan” Mal 3:10
Tuhan tidak akan berhutang kepada umatNya. Dia akan semakin memberkati kehidupan kita, ketika kita belajar untuk memberi.
“Tetapi
Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah
periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.” Mrk 6: 38
Tuhan
Yesus dan murid-muridnya memberi makan 5000 orang hanya dengan apa yang
ada pada mereka dan mujizatpun terjadi. Berkat berkelimpahan dialami
oleh 5000 orang tersebut, mereka makan sampai kenyang.
Kunci
berkat yang ketiga adalah memberi dengan apa yang kita miliki, bukan
dengan apa yang tidak kita miliki. Seringkali kita ingin membantu orang
lain, padahal kita sendiri belum bisa membantu mereka. Sehingga pada
akhirnya kita membantu mereka dengan sedikit dipaksakan, yaitu dengan
berhutang kepada pihak lain atau bahkan menjual harta yang ada untuk
dapat membantu orang tersebut.
Memberi
bukanlah dari sesuatu yang tidak kita miliki, tetapi dari apa yang kita
miliki. Tetapi bukan berarti ini menjadi alasan bagi kita untuk tidak
belajar memberi. Minta hikmat kepada Tuhan, kapan saatnya untuk memberi.
Tuhan akan menuntun kehidupan kita, sehingga kita akan tetap dapat
memberi dengan apa yang ada pada kita.
Mari
kita syukuri dengan apa yang ada pada kita saat ini. Ada kuasa yang
luar biasa dari sebuah pengucapan syukur, mujizat bisa terjadi lewat
ucapan syukur. Belajar memberi dari segala kekurangan kita. Dan beri
dengan apa yang memang kita miliki. Kita akan melihat kuasa Tuhan
bekerja dalam kehidupan kita. Pekerjaan dan usaha kita akan semakin
diberkati. Bahkan pintu-pintu berkat yang baru Tuhan bukakan bagi kita.
Riva Sinjal adalah penulis & pemilik Pelita Hidup. Beliau sudah aktif menulis renungan sejak tahun 1998. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar