Oleh Pdp. Filipus Heryanto, SE, MA
Peringatan itu memberikan kepada kita tentang gambaran akan apa yang terjadi di hari-hari terakhir yang sekarang kita alami dan lihat di sekitar kita. Beberapa hal yang disampaikan itu :
1. Masa yang sukar (2Tim 3:1)
Masa yang sukar ditulis dalam bahasa Yunani yakni : χαλεπός [chalepos] yaitu masa yang menghabiskan kekuatan, memilukan, banyak kesukaran,berbahaya, sangat ganas, penuh resiko, biadab, brutal. Kita melihat bagaimana keadaan masyarakat dan bangsa kita yang lebih menggunakan kekerasan ketimbang jalan damai.Kekerasan dimana-mana termasuk kekerasan dalam hati setiap orang. Banyak orang mengalami kesulitan dan masalah dalam kehidupan pribadi hingga masalah ekonomi.
2. Bobrok (2 Tim 3 : 8-9)
Keadaan bobrok merujuk pada suatu keadaan yang rusak secara rohani , keras hati dan gelap ( Yesaya 53 :6 ; Yesaya 64 : 6-7). Masyarakat yang dikenal agamamis dan santun tiba-tiba berubah seperti binatang buas yang haus darah dan kejam, kehilangan hati nurani dan cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai sesuatu. Hidup dalam aturan-aturan agama tidak menghasilkan perubahan yang berarti malahan menjadi pemicu semakin beringas dan tidak pandang bulu sebab hati yang suci dibangun dari faktor-faktor luar bukan faktor-faktor dalam. Hal ini menyebabkan banyak orang hidup tanpa kebenaran melainkan kepalsuan.
3. Disesatkan ( 2 Tim 3:13)
Dunia dipenuhi orang-orang gadungan, penipu di semua profesi pekerjaan dan di semua aspek kehidupan. Bukan saja di dunia sekuler bahkan telah merambah ke dunia rohani dan pelayanan yang dibuktikan dengan hal-hal keduniawian yang cenderung diikuti ketimbang hal-hal rohani. Nilai-nilai kehambaan terkikis digantikan pencapaian ,kesuksesan dan keberhasilan secara duniawi.
Tuhan telah memanggil kita dari kegelapan akibat dosa-dosa yang kita perbuat kepada terang-Nya yang ajaib. Kita sekarang adalah orang-orang tebusan yang dibenarkan bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan melainkan karena kasih karunia dalam Yesus Kristus maka kita menerima pendamaian dari murka Allah dan penebusan dari hidup dosa. Status kita beralih dari orang-orang hukuman menjadi orang-orang yang menerima pembenaran karena kasih Tuhan. Bahkan Tuhan menetapkan kita sebagai GARAM DUNIA DAN TERANG DUNIA ( Matius 5 : 13-16 ).
Mungkin kita bertanya mengapa Tuhan menetapkan kita sebagai garam dan terang bagi dunia ini ? Apakah mungkin kita bisa menjadi garam dan terang bagi orang-orang di sekitar kita yang hidup yang penuh dengan dosa ? Pertama-tama, kita harus memahami kebutuhan tersebut dibutuhkan oleh dunia kita walaupun dunia membenci kita namun kehadiran orang Kristen sangat diperlukan masyarakat karena ada pengaruh baik yang Tuhan beri kepada kita. Sebenarnya saat dosa masuk dalam hidup manusia maka dunia dan segala isinya sedang menuju pada KEHANCURAN, TAWAR DAN PEMBUSUKAN SERTA KEGELAPAN. HANYA GARAM DAN TERANG yang dapat menghentikan / menghindarinya dan karena itu Tuhan menetapkan kita menjadi GARAM DUNIA DAN TERANG DUNIA
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.“ Matius 5 :16
Kita juga perlu menyadari bagaimana hidup kita berperan sebagai orang Kristen dalam masyarakat terabaikan atau malah orang Kristen sendiri yang melupakan tanggungjawabnya sebagai garam dan terang dalam dunia ini. Sebuah kisah tentang Penjaga Mata Air (The Keeper of the Spring) memberikan kepada kita gambaran lebih jelas tentang peran kita sebagai garam dan terang dunia.
Di sebuah kota kecil di lereng pegunungan Alpen, ada sebuah danau kecil yang berada di tengah kota tersebut yang memiliki air yang jernih, pemandangan indah dan burung-burung bangau yang cantik-cantik tinggal menetap di sana. Semuanya dikarenakan air pegunungan Alpen yang mengalir turun ke danau tersebut selalu dijaga kebersihannya. Dewan kota membayar seseorang untuk setiap hari memelihara kebersihan aliran air pegunungan tersebut dari daun-daun kering yang membusuk, tumpukan lumpur, batang-batang kayu kering. Hal inilah yang membuat danau di bawahnya memiliki air yang jernih sehingga pemandangan luar biasa indahnya. Sampai kemudian hal ini menarik para turis untuk singgah dan menikmati keindahan danau dan kota kecil tersebut. Pariwisata bertumbuh hingga ekonomi kota kecil itu terangkat. Dari hari ke hari semakin banyak orang yang singgah dan menikmati keindahannya.
Suatu kali dewan kota yang baru terbentuk dan mulai melakukan pemangkasan anggaran kota, salah satunya adalah anggaran penjaga mata air yang harus dihilangkan. Sejak itu tidak ada lagi yang menjaga mata air yang mengalir dari pegunungan Alpen menuju danau. Tanpa terasa semakin hari warna air danau mulai tampak berubah diiringi dengan mulai munculnya bau menyengat dari danau. Keindahan berubah menjadi kesuraman, bau busuk mulai menyebar dari danau, warna air tampak kekuningan ditambah burung-burung bangau yang cantik pergi meninggalkan danau tersebut.Pariwisata mulai menurun dan turis-turis meninggalkan kota kecil itu karena bau busuk yang menyengat dan penyakit mulai melanda.
Akhirnya dewan kota menyadari kekeliruannya dalam pemangkasan anggaran termasuk anggaran penjaga mata air yang dihapus. Dewan kota kemudian menetapkan untuk kembali mempekerjakan kembali penjaga mata air tersebut yang dahulu keberadaannya dianggap tidak diperlukan / penting bagi kota kecil tersebut. Kisah ini menerangkan bahwa kita seperti penjaga mata air yang dianggap tidak diperlukan namun kehadirannya sebenarnya memberi dampak sangat besar bagi sekitarnya.
Sadarkah bahwa kita Tuhan tetapkan sebagai : KAMU ADALAH GARAM DUNIA
Beberapa hal tentang garam :
1. Garam adalah zat bermanfaat dari penggabungan 2 zat beracun
Garam adalah hasil dari penggabungan dua zat beracun yaitu Natrium dan Chlorida yang menjadi satu . Penyatuan ini menghasilkan zat baru yang menghilangkan sifat racun yang dimiliki sebelumnya diganti sifat yang penuh manfaat.Gambaran bahwa hidup kita dahulu jahat tetapi oleh anugerah Tuhan, kita diubah dan menerima hidup baru yang seharusnya MEMBERI MANFAAT BAGI ORANG LAIN.
2. Garam memberi cita rasa tetapi tidak menonjol
Pujian diberikan bukan pada garam namun pada masakan. Itu artinya hidup Kekristenan kita yang membuat hidup kita berguna bagi orang lain supaya mereka yang tawar bisa mempunyai rasa sebagaimana yang Yesus lakukan (Kisah 10:38)
3. Garam itu harus meleleh / melebur dan yang tinggal hanya rasanya
Garam harus melebur /meleleh saat digunakan dalam masakan dan tidak lagi terlihat sebagai garam utuh. Hal ini menggambarkan mengenai pengorbanan (2 Tim 3:12, Mat 16:24-25) mungkin kita dibenci oleh orang lain, tetapi selalu pengampunan diberikan bagi orang-orang yang membenci kita. Kita mungkin tidak suka dengan proses dari Tuhan namun proses dari Tuhan juga bertujuan kita membuang karakter kita yang lama juga ego kta supaya hidup kita menjadi berkat bagi orang lain.
4. Garam harus ditabur bukan dituang dan digunakan dalam jumlah sedikit
Artinya kita, Orang Kristen jangan hanya berkumpul sesama orang Kristen tapi menyebar / berbaur. Mungkin kita minoritas – JANGAN TAKUT karena tanpa kita dunia akan sangat hambar. Kita tidak perlu teriak-teriak namun kehadiran kita dirasakan oleh banyak orang.
5. Garam dapat dipakai sebagai pengawet, steril
Dalam kitab 2 Raja-raja 2: 19-22 mengisahkan nabi Elisa menyehatkan air di Yerikho dengan garam. Dunia itu akan hancur oleh kebobrokannya dimana standar moral dunia sangat rendah dan berubah-ubah. Contoh : pelacur / sundal – hostes – wanita tuna susila – pekerja seks komersial, pernikahan laki-laki & wanita – pernikahan laki-laki – pernikahan wanita dengan wanita, Pria & wanita lalu ada homo / lesbi.
6. Garam itu menimbulkan rasa haus
Garam membuat kita haus. Gambaran bahwa keberadaan kita membuat orang di sekitar nya membuat haus akan kebenaran Firman Tuhan yang membawa mereka bisa mengenal Yesus Kristus dan bertumbuh menuju kedewasaan rohani ( 1 Pet 2 : 2)
Sadarkah bahwa kita Tuhan tetapkan sebagai: KAMU ADALAH TERANG DUNIA
1. Terang hasil dari nyala api pelita
Pada zaman dahulu, sumber penerangan berasal dari nyala api pelita. Itulah sebabnya pelita tidak boleh ditaruh di bawah gantang melainkan di tempat yang terbuka dan lebih tinggi supaya terang api pelita menyebar kemana-mana. Setiap pelita dapat menyala jika ada bejana, minyak, sumbu dan sumber api hingga bisa menghasilkan terang. Hal ini berbicara mengenai KESATUAN. Setiap orang yang percaya yang bersatu maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa bukan hanya bukan sekitarnya tetapi juga kota bahkan bangsa kita.
2. Terang itu dilihat orang lain &menarik perhatian
Kehadiran kita menimbulkan fenomena yang unik bagi orang yang berada dalam kegelapan. Mereka mungkin tidak mengerti kita tapi lambat laun mereka tertarik kepada kita, seperti sepotong lagu yang berbunyi : “Twinkle-Twinkle, little star, how I wonder what you are ? (kerlap-kerlip bintang kecil, betapa saya ingin tahu siapakah engkau sebenarnya ?)
3. Terang itu diam dan hanya bercahaya
Terang itu tidak pernah berteriak-teriak bahwa dia terang. Terang itu diam dan bercahaya saja. Itu menggambarkan kesaksian hidup kita lebih kuat dari kesaksian bibir kita. Hidup kita sehari-hari, cara kita berbisnis / bekerja / menempuh pendidikan itu kesaksian hidup kita.
4. Terang itu menyingkirkan kegelapan
Dimana pun terang berada maka kegelapan menyingkir. Itulah gambaran saat kita menyala menjadi terang (hidup dalam kebenaran Firman), ada orang yang senang tapi ada juga yang tidak senang seperti pencuri / orang – orang jahat karena terang hidup kita menelanjangi hidup mereka.
Saatnya bagi Saudara : PEDULIKAH ENGKAU DENGAN SESAMAMU ?
Bercerminlah seperti kisah orang Samaria yang baik hati ( Lukas 10:25 - 37)
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar