😊 berikut ini renungan atau bahan khotbah singkat dari kisah Raja Agripa yang “hampir percaya” (Kisah Para Rasul 26:27–29):
---
🕊️ Tema: “Hampir Percaya, Tapi Tidak Diselamatkan”
📖 Ayat Pokok:
> “Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!”
(Kisah Para Rasul 26:28)
---
💬 Pendahuluan:
Ada pepatah berkata, “Hampir selamat sama saja dengan binasa.”
Begitu juga dalam hal iman: hampir percaya belum cukup.
Raja Agripa mendengar Injil dari Paulus — hamba Tuhan yang penuh kuasa dan kasih — tetapi ia hanya sampai pada titik “hampir.”
---
📜 1. Injil Menyentuh Hati, Tapi Tidak Mengubah Hidup (ayat 27–28)
Paulus dengan berani bersaksi tentang Yesus.
Agripa tahu kebenaran (ia mengenal para nabi), bahkan mengakui bahwa ajaran Paulus masuk akal.
Namun, ia tidak mengambil keputusan untuk bertobat.
➡️ Pelajaran:
Banyak orang hari ini mengetahui kebenaran, merasakan sentuhan Roh Kudus, tapi tetap menunda-nunda untuk percaya sungguh-sungguh.
---
❤️ 2. Iman Harus Diikuti Keputusan Pribadi (ayat 29)
Paulus tidak hanya ingin Agripa “hampir percaya”, tapi benar-benar menjadi percaya.
Ia berkata:
> “Aku mau berdoa kepada Allah supaya bukan hanya engkau, tetapi semua yang mendengar ini menjadi seperti aku — kecuali belenggu-belenggu ini.”
Paulus ingin mereka mengalami iman yang menyelamatkan, bukan sekadar perasaan religius.
➡️ Pelajaran:
Iman bukan sekadar kagum pada Yesus, tapi menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.
---
⚖️ 3. “Hampir” Tidak Cukup di Hadapan Allah
Agripa adalah contoh orang yang:
Tahu tentang Allah, tapi tidak mengenal Dia secara pribadi,
Mendengar firman, tapi tidak menanggapinya dengan iman.
Seperti perahu yang hampir sampai di pelabuhan tapi karam di depan pintu,
“hampir percaya” tetap berarti tidak diselamatkan.
➡️ Pelajaran:
Tuhan tidak mencari orang yang hampir percaya, tapi yang sungguh-sungguh percaya dan mau bertobat.
---
🙏 Penutup:
Kisah Agripa menjadi peringatan rohani:
> Ada orang yang hampir percaya, tetapi tidak mengambil langkah iman.
Jangan seperti Agripa yang hanya berkata, “Hampir-hampir saja…”
Hari ini, jika engkau mendengar suara Tuhan — jangan keraskan hatimu.
Tuhan mau engkau bukan hanya hampir percaya, tapi hidup dalam iman yang sejati.
> “Sesungguhnya, sekaranglah waktu perkenanan itu; sekaranglah hari penyelamatan itu.”
(2 Korintus 6:2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar