HOME

Jumat, 19 Desember 2025

Kisah: Surat Permohonan yang Ditimbang Tuhan

Kisah: Surat Permohonan yang Ditimbang Tuhan

Pak Ruben adalah seorang buruh harian di sebuah gudang bangunan.
Sudah beberapa minggu ia tidak dipanggil bekerja.
Tabungannya habis, kontrakan menunggak, dan anaknya yang masih sekolah sering bertanya,
“Pa, besok Papa kerja lagi, kan?”

Setiap pertanyaan itu menusuk hatinya.

Suatu malam, Pak Ruben berdoa dengan hati hancur.
Ia tidak banyak bicara, hanya berkata,
“Tuhan, Engkau tahu aku mau bekerja, bukan malas. Jika aku tidak bekerja, keluargaku tidak bisa hidup.”

Lalu ia tergerak menuliskan doanya dalam sebuah surat kecil.
Bukan surat lamaran biasa, melainkan doa yang jujur.

Keesokan harinya, ia berencana mengantarkan surat lamaran ke beberapa perusahaan.
Namun sebelum berangkat, ia merasa Tuhan mengarahkan hatinya ke satu tempat saja:
sebuah kantor kontraktor milik Pak Adrian.

Dengan ragu tapi percaya, Pak Ruben menyerahkan surat itu kepada Pak Adrian.
Ia berkata,
“Pak, ini surat lamaran saya… dan juga doa saya kepada Tuhan.”

Pak Adrian membaca sekilas, lalu berkata sambil tersenyum tipis,
“Kami tidak sedang membuka lowongan. Tapi baiklah, saya simpan dulu.”

Beberapa jam kemudian, salah satu mandor Pak Adrian datang tergesa-gesa.
“Pak, satu pekerja utama tidak bisa datang. Kita butuh pengganti hari ini.”

Pak Adrian terdiam sejenak, lalu teringat surat Pak Ruben.
Ia memanggil Pak Ruben kembali.

“Bapak bisa mulai hari ini?”
“Bisa, Pak,” jawab Pak Ruben dengan mata berkaca-kaca.

Hari itu Pak Ruben bekerja dengan sungguh-sungguh.
Ia datang paling pagi dan pulang paling akhir.
Seminggu kemudian, Pak Adrian memanggilnya ke kantor.

“Saya tidak butuh banyak pekerja,” katanya,
“tapi saya butuh orang yang pekerjaannya berat karena tanggung jawab, bukan karena otot.”

Pak Ruben pun diterima sebagai pekerja tetap.

Malam itu, ia pulang membawa upah dan harapan.
Ia berkata kepada istrinya,
“Ternyata Tuhan tidak menimbang kita dari seberapa kuat kita,
tetapi dari seberapa sungguh kita berserah.”


---

Pesan Rohani

Dalam dunia kerja, pintu sering tertutup oleh manusia.
Namun ketika doa dinaikkan dengan iman,
Tuhan sanggup membuka pintu pekerjaan pada waktu yang tepat.

> “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.”
(Amsal 16:3)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar